Senin, 03 Januari 2011

Mater K.D. 12. 1 BAHASA INDONESIA KELAS 9

MENULIS KARYA TULIS SEDERHANA

Karya tulis merupakah bentuk karangan yang mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan penulisnya dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karya tulis yang digolongkan sebagai karya ilmiah merupakan karangan yang didasarkan pada kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dalam hal ini dapat berupa penelitian lapangan, percobaan laboratorium, atau telaah buku. Sebuah tulisan disebut karya tulis ilmiah apabila mengandung usnur-unsur berikut.
1. Didasarkan pada fakta dan data.
2. Disajikan secara objektif atau apa adanya.
3. Menggunakan bahasa yang lugas dan jelas.
Kemampuan membuat karya tulis ilmiah sangat kalian perlukan dalam proses pembelajaran. Selain itu, karya tulis ilmiah yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi diri kalian sendiri dan masyarakat umumnya. Sumber informasi yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah, baik berupa teori, pendapat, atau kutipan lain, harus diungkapkan dengan jelas dan dicantumkan sumber pengambilan tersebut. Sumber tulisan dapat ditulis secara langsung setelah kutipan atau diletakkan di dalam bagian daftar pustaka
Sistematika penulisan ilmiah.
1. Pendahuluan.
2. Permasalahan.
3. Pembahasan.
4. Penutup: kesimpulan dan saran.
5. Daftar pustaka.
Langkah-langkah menulis karya tulis ilmiah.
1. Menentukan topik yang akan dibahas.
2. Menentukan tujuan pembahasan.
3. Mengumpulkan bahan.
4. Membuat kerangka tulisan.
5. Menyusun kerangka tulisan menjadi karya tulis ilmiah yang utuh dan lengkap.
Contoh karya tulis di atas menggunakan format ilmiah, yaitu dengan menggunakan bahasa baku dan sistematika ilmiah. Berdasarkan daftar pustaka, dapat kalian lihat bahwa karya tulis tersebut menggunakan dua sumber, yaitu dari media massa dan internet. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam membuat karya tulis adalah berikut.
1. Tentukan objek yang akan dikaji.
2. Tentukan permasalahan yang akan dibahas dari objek kajian.
3. Kumpulkan sumber-sumber bacaan pendukung baik berupa informasi maupun teori.
4. Analisislah objek kajian dengan mengulas permasalahan yang dikemukakan.
5. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil analisis.
6. Tulislah sumber bacaan dan lainnya dalam daftar pustaka.
Dalam penulisan karya ilmiah atau karya tulis, diperlukan sumber kepustakaan atau daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan sumber rujukan atau sumber bacaan sebagai sarana penunjang dalam proses penulisan karangan. Kumpulan sumber bacaan tersebut disusun secara sistematis berdasarkan abjad pengarang dan judul atau secara berurutan. Unsur-unsur informasi kepustakaan yang diutamakan dalam daftar pustaka adalah berikut.

1. Nama pengarang
Penulisan nama pengarang yang terdiri atas dua unsur atau lebih harus ditulis dengan mendahulukan nama yang terakhir (nama keluarga) disertai tanda koma.
2. Tahun terbit
Keterangan tahun terbit dalam daftar pustaka dituliskan di belakang nama pengarang atau di belakang keterangan tempat dan nama penerbit.
3. Judul dan subjudul
Judul dan subjudul diawali dengan huruf kapital, kecuali kata tugas, kata depan, dan kata hubung. Judul Karangan yang diterbitkan ditulis dengan huruf miring. Judul karangan yang tidak diterbitkan ditulis dengan diapit tanda petik. Antara judul dan subjudul diberi tanda titik dua. Keseluruhan unsur diakhiri tanda titik.
4. Tempat dan nama penerbit
Keterangan tempat terbit dan nama penerbit dituliskan langsung di belakang judul. Di antara tempat dan nama penerbit dipisahkan tanda titik dua. Penulisan tempat dan nama penerbit diakhiri tanda titik.
Contoh:
Wijaya, Putu. 1988. Gress. Jakarta: Balai Pustaka.

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

K.D. 12.3 Membaca Cepat

Ada tiga hal yang dapat menentukan kecepatan baca seseorang, yaitu gerak mata, penguasaan kosakata, dan konsentrasi.
1. Gerak Mata
Gerak mata yaitu gerakan mata pada saat mengikuti baris-baris tulisan untuk mengerti isi seluruh kalimat. Selain itu, mata sebaiknya harus beristirahat 20 menit setiap satu jam membaca.
2. Penguasaan Kosakata
Seseorang akan dapat membaca sebuah wacana dengan cepat dan mempunyai daya pemahaman yang tinggi apabila kata-kata yang ada dalam wacana tersebut dikuasai dengan baik.
3. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan faktor yang cukup menentukan keberhasilan membaca cepat. Tanpa konsentrasi, tidak mungkin dapat menguasai isi atau materi bacaan yang dibaca.
Dalam membaca cepat, kecepatan dan ketepatan pemahaman isi bacaan merupakan tujuan utamanya. Ada pun latihan membaca cepat dapat dilakukan dengan urutan berikut ini.
1. Menentukan waktu yang dipergunakan untuk membaca, misalnya satu menit, tiga menit, atau lima menit.
2. Menghitung jumlah kata yang telah dibaca dalam waktu yang telah ditentukan.
3. Mencari kecepatan membaca rata-rata per menit.
4. Berlatih setiap saat secara intensif dan terus-menerus agar keterampilan membaca cepat dapat dimiliki.
Ada pun untuk mengetahui kecepatan baca kalian, dapat menggunakan rumus:
 X = y  x 60 detik
       z

Keterangan: x = kecepatan baca
y = jumlah kata dalam teks yang telah berhasil dibaca
z = lama membaca dalam detik
Sementara itu, untuk mengetahui kemampuan pemahaman isi teks yang kalian miliki dapat menggunakan rumus:
Kemampuan pemahaman isi teks = _jumlah jawaban betul___ x 100 %
                                                        Jumlah soal

Kemudian untuk mengetahui kemampuan baca kalian, dapat menggunakan rumus:
Kemampuan baca = kecepatan baca × kemampuan pemahaman isi teks
Contoh soal:
Seorang siswa dapat membaca sebuah teks yang berjumlah 200 kata. Ia berhasil membaca dalam waktu 2 menit (120 detik). Lalu ia dapat menjawab soal sebanyak delapan dari sepuluh soal yang ditentukan secara benar. Berapa kemampuan baca siswa tersebut?
Jawab:
Kecepatan baca (x) = × _y    x 60 detik
                                       z
                          
                                = 200   x 60 detik
                                   120
           



Pemahaman isi teks =    8    x 100%
                                       10
                                 =    80%

Kemampuan baca = 100  x 80 %
                               = 80 kpm (kata per menit)
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pemahaman kalian terhadap isi bacaan yang telah kalian baca secara cepat tersebut, dapat digunakan cara berikut ini.
1. Membaca bacaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Setelah selesai membaca, bacaan ditutup kemudian mengerjakan soal-soal yang diajukan berkenaan dengan isi bacaan.
3. Mencocokkan jawaban dengan isi bacaan.
4. Menghitung jumlah pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar.
5. Menghitung KEM (Kecepatan Efektif Membaca):

Keterangan:
Kecepatan Efektif Membaca = Kt   x  SB    = ..... kpm
                                                 Nm      SI

Kt = jumlah kata yang dibaca
Nm = waktu membaca (dalam menit)
SB = skor dari tes membaca (berdasarkan jawaban betul)
SI = skor ideal
kpm = kata per menit

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

K.D. 11.2 Mengubah sajian grafik, tabel,  atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca intensif

Contoh grafik
Grafik
Jumlah Penduduk Kabupaten Bekasi
Berdasarkan Jumlah Pendudukdan Jenis Kelamin Tahun 2007

Sumber: BPS Kab. Bekasi
        Contoh pertanyaan tentang informasi yang disajikan dalam grafik di atas
        a. Usia berapakah penduduk terbanyak di Kabupaten Bekasi pada tahun 2007?
      b. Berapakah jumlah penduduk laki- laki di Kabupalen Bekasi yang masih menganggur sampai   dengan tahun 2007?

Contoh sajian uraian dari grafik Kependudukan dan Ketenagakerjaan di Kabupaten Bekasi sampai dengan 2007
Hingga tahun 2007 jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi adalah 1.727.066. Dari jumlah tersebut yang termasuk usia kerja adalah 1.245.882 jiwa dengan rincian 641.681 orang laki-laki dan 604.201 perempuan. Adapun penduduk yang sudah mulai bekerja atau terangkat berjumlah 583.655 orang, sedangkan yang sudah bekerja berjumlah 524.869. Jadi, sisa usia kerja hingga tahun 2002 yang berstatus pencari kerja/penganggur berjumlah 58.786. Para penganggur tersebut dilihat dari jenis kelamin ternyata jumlah penganggur perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Minggu, 26 Desember 2010

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

Materi Pembelajaran K.D. 10.2
Menerapkan prinsip-prinsip diskusi

Contoh bahan diskusi
Industri Pengolahan Udang Hentikan Produksi
Sebanyak 20 industri pengolahan udang di Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan menghentikan produksi. Langkah itu dilakukan karena sejak akhir tahun 2004, ke- 20 industri tersebut makin kesulitan mendapatkan bahan baku. Akibatnya, sekitar 7.999 pekerja telah kehilangan pekerjaan.
“Saat ini industri pengolahan udang nasional telah berada di ambang kehancuran. Industri yang masih bertahan pun suplai bahan baku maksimal 23 persen dari kapasitas terpasang. Sementara usaha budi daya di
mana-mana gagal, penangkapan tidak berhasil, lalu impor pun dilarang,” kata Ketua Umum Komisi Udang Indonesia (KUI) Shidiq Moeslim di Jakarta, Rabu (16/3).
Kondisi terkini industri pengolahan udang itu diperoleh setelah KUI melakukan verifikasi terhadap semua usaha udang mulai dari hulu hingga hilir sejak 1 Februari 2005. Verifikasi itu dilakukan di Sumatra Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut masih dilanjutkan di provinsi lain.
Induk Berkualitas Rendah
Menurut Shidiq, industri pengolahan udang yang beroperasi di Sumatra Utara pada awal tahun 2005 masih 15 unit dengan jumlah pekerja 3.600 orang. Total kapasitas terpasang sebanyak 8.500 ton per tahun. Namun, sejak awal 2005, industri yang masih beroperasi hanya delapan unit dengan tenaga kerja sebanyak 1.950 orang. Kapasitas terpasang dari kedelapan industri tersebut sebesar 5.000 ton per tahun, tetapi yang disuplai maksimal 500 ton.
Sementara itu, di Sulawesi Selatan pada awal 2004 beroperasi 20 industri pengolahan udang dengan pekerja sebanyak 7.900 orang. Kapasitas terpasang 12.000 ton per tahun. Akan tetapi, sejak pertengahan tahun 2004, banyak industri pengolahan udang di Sulawesi Selatan menghentikan produksi. Akibatnya, pada awal tahun 2005 tersisa tujuh perusahaan. Total kapasitas terpasang 4.000 ton per tahun dan pasokan bahan baku
hanya 23,5 persen.
“Terus terang akar persoalannya adalah budi daya udang tidak pernah ditata dan dibenahi secara optimal. Induk yang tersedia selalu berkualitas buruk sehingga menghasilkan benih yang juga bermutu rendah. Benih itu kemudian ditebarkan ke dalam tambak yang tidak dikelola secara baik. Akibatnya, kualitas mutu dan kuantitas (jumlah) produksi udang pun rendah,” tegasnya.
“Jadi, sudah saatnya dibenahi secara total sistem budi daya udang nasional.Pemerintah jangan hanya melarang impor, tetapi harus memberikan solusi (jalan keluar) alternatif,” ujar Shidiq.
Ia juga mengaku kecewa terhadap pemerintah yang tidak pernah mendirikan sentra induk. Padahal, induk merupakan kunci utama dalam usaha budi daya udang. Akibatnya, 100 persen induk udang diimpor. Sementara itu, Direktur Jendral Perikanan Budi Daya Departemen Kelautan dan Perikanan Fatuchri Sukadi juga mengkhawatirkan benih udang yang akhir-akhir ini begitu mudah diproduksi menyusul makin banyaknya permintaan. Mudahnya memproduksi induk lokal tanpa mengikuti kaidah yang benar dan ketat hasilnya dapat
membuat induk kerdil dan prematur.
Selain itu, mutu telur pun yang tidak baik akan mengakibatkan mutu benur menurun. Pertumbuhan benur pun lambat dan tidak seragam. ”Daya tahan tubuh benur pun merosot dan selalu sensitif terhadap setiap perubahan serta perkembangan lingkungan,” ujar Fatuchri.
(Sumber: Kompas,17 Maret 2005, dengan pengubahan)
Berdasarkan wacana “Industri Pengolah Udang Hentikan Produksi”, dapat disimpulkan bahwa pokok permasalahan yang ada adalah berikut.



Penghentian produksi industri udang disebabkan oleh sulitnya bahan baku. Kesulitan tersebut dikarenakan kegagalan usaha pembudidayaan udang, penangkapan udang yang tidak berhasil, serta adanya larangan impor udang.
Ada beberapa hal penting yang perlu kalian ingat saat kalian menjadi moderator. Beberapa hal tersebut yaitu berikut.
1. Mampu mengendalikan dan mengarahkan jalannya diskusi guna memecahkan persoalan secara efektif dan efisien.
2. Dapat menjadi media terhadap tanggapan-tanggapan yang masuk, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan dalam upaya mencari solusi persoalan yang didiskusikan.
3. Dapat menerima atau menolak usulan, pertanyaan, maupun tanggapan yang sesuai atau tidak sesuai berkaitan dengan upaya menemukan solusi persoalan.
4. Bersifat netral atau objektif.
Dalam proses diskusi akan muncul tanggapan-tanggapan dari peserta diskusi yang dapat berupa pertanyaan, gagasan, pendapat, atau saran. Beberapa contoh pertanyaan, gagasan, pendapat, atau saran yang dapat diungkapkan dalam diskusi berdasarkan wacana “Industri Pengolahan Udang Hentikan Produksi” di antaranya
berikut ini.
Contoh pertanyaan
1. Dalam hal apakah pemerintah menetapkan kebijakan larangan impor?
2. Pernahkah diupayakan solusi alternatif dalam mengatasi kegagalan pembudidayaan?
3. Bagaimana mengatasi para pekerja yang kehilangan pekerjaannya akibat penghentian industri udang ini?
Contoh gagasan
1. Guna menyikapi adanya para pekerja yang kehilangan pekerjaannya sebagai dampak penghentian produksi
udang, hadirnya sebuah program kegiatan alternatif yang menghasilkan uang akan sangat membantu mengatasi biaya hidup para pekerja yang kini menganggur. Kegiatan ini dapat berupa pendirian usaha baru dengan cara bekerja sama dengan pemerintah atau swasta atau pelatihan keterampilan untuk usaha mandiri.
2. Guna menyiasati kegagalan pembudidayaan serta ketidakberhasilan dalam penangkapan, perlu penelaahan
dan pengkajian secara cermat dan teliti dengan melibatkan pakar yang membidangi. Apabila perlu, diadakan riset berkaitan dengan persoalan tersebut, guna memperoleh solusi yang tepat, cepat, dan akurat secara konkret.
Contoh pendapat
1. Menyikapi persoalan sebagaimana terungkap dalam wacana di atas, saya sangat merasa menyayangkan jika
kejadian tersebut akan berlarut dalam jangka waktu yang lama. Menurut saya, hal tersebut perlu segera diupayakan penanganan yang serius sebelum menimbulkan dampak yang lebih buruk dan merugikan.
2. Berkaitan dengan permasalahan yang ada, saya berpendapat bahwa penanganan awal yang perlu diupayakan
adalah mengondisikan para pekerja agar tidak menganggur, sehingga mereka tetap mendapatkan pemasukan sebagai biaya hidup. Penanganan selanjutnya adalah upaya membangkitkan kembali dengan memberikan bantuan kepada pengelola industri tersebut, baik berupa finansial, perlengkapan, maupun motivasi moral.
 Contoh saran
1. Sebagai salah satu cara menangani kesenjangan antara kebijakan pemerintah yang dianggap kurang menguntungkan oleh para pengelola industri, alangkah baiknya diadakan dialog antara pemerintah dengan pihak pengelola industri untuk mendapatkan titik temu dan solusi. Tanpa adanya upaya menemukan kedua pihak, akan sangat sulit memecahkan persoalan tersebut. Hal ini disebabkan persoalan tersebut merupakan persoalan penting dalam lingkup nasional.
2. Pendirian sentra induk serta kelengkapan hal yang melingkupinya sebaiknya menjadi prioritas yang harus diupayakan, baik oleh pemerintah maupun para pengelola industri. Hal ini mengingat akar munculnya persoalan tersebut sebagai akibat minimnya bahan baku, dalam hal ini induk sebagai kunci dalam pembudidayaan udang.

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

Materi K.D. 10.1 Berpidato

Contoh  Teks pidato
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hadirin yang saya muliakan, malam ini kita bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya, kita dapat bersama –sama menghadiri Malam Anugerah Seni 2007 di Jakarta Convention Centre.
Hadirin yang saya muliakan,
Kita patut bersyukur, bahwa bangsa kita dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan keanekaragaman budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Potensi yang sangat besar itu haruslah kita kembangkan dan kita kelola sebaik mungkin, agar menjadi kekuatan yang nyata, kekuatan bangsa kita. Kekuatan yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Di tengah-tengah terpaan budaya asing yang masuk ke tanah air, kekayaan budaya bangsa kita harus menjadi pilar utama dalam menangkal pengaruh negatif yang menyertainya.Kekayaan budaya kita harus menjadi penyaring atau filter masuknya nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter budaya kita. Kita memang harus menangkal dan mencegah masuknya nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa kita. Kita ingin membangun masyarakat yang hidup di atas kepribadian sendiri, kepribadian Indonesia. Masyarakat yang kokoh berdiri dan tidak terombang-ambing oleh perubahan kemajuan zaman.
Sementara itu, dalam era globalisasi ini nilai-nilai budaya asing yang membawa kebaikan dan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa kita, kita jadikan pendorong dalam proses percepatan pembangunan. Nilai budaya luhur yang penerapannya dikemas dalam semangat kekinian akan mendorong kita semua untuk tumbuh maju dan berkembang. Nilai budaya yang berorientasi ke masa depan mengandung disiplin yang tinggi dan penuh tanggung jawab, memiliki kemampuan berinovasi, serta menghargai hasil karya orang lain dan percaya terhadap kemampuan sendiri adalah nilai-nilai budaya luhur yang harus ditanamkan dan diwariskan kepada generasi penerus kita selanjutnya. Dengan mengedepankan nilai-nilai budaya luhur seperti itu, kita akan dapat menyonsong hari esok yang lebih cerah dan menghasilkan budaya kreatif yang penuh inovasi.
Saudarasaudara,
Perkembangan seni budaya dari berbagai suku bangsa harus kita upayakan, agar dapat menjadi daya tarik dan nilai jual pariwisata di tanah air. Industri pariwisata yang tengah kita galakkan tidak mungkin tumbuh dan berkembang, jika kita tidak dapat mengemaskekayaan seni budaya dalam suguhan karya seni yang menarik. Di berbagai kesempatan saya jelaskan, dunia sedang memasuk gelombang ke4 peradaban bangsa. Pada era seperti itu, kita harus membangun salah satu cabang ekonomi yang sering saya sebut dengan ekonomi warisan, heritage economy, yang mengembangkan budaya, seni, kekayaan sejarah dan berbagai warisan yang di negeri kita ini amat banyak jumlahnya. Kita harus menjemput masa itu dengan secara cerdas mengembangkan kebesaran yang dimiliki oleh bangsa kita, sehingga akhirnya bisa membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia
Sekian sambutan saya. Terima kasih atas perhatian, mohon maaf atas kekurangan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Beberapa hal yang perlu kalian persiapkan sebelum berpidato adalah berikut.
1. Memahami dan menguasai materi pidato yang akandisampaikan secara mendalam.
2. Memperbanyak informasi dan pengetahuan berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
3. Melakukan latihan yang meliputi pemilihan kosakata yang menarik, penampilan, volume suara, intonasi, artikulasi, serta tempo dalam berpidato.
4. Mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental.

Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan saat menyampaikan pidato adalah berikut.
1. Pandanglah hadirin sebelum berpidato untuk menjalin suasana berkomunikasi.
2. Pandanglah hadirin saat berpidato meskipun sesaat. Jangan tertuju pada satu arah. Jika menggunakan teks, jangan membaca teks tersebut tanpa memerhatikan hadirin.
3. Sampaikan pidato sesuai dengan suasana atau isi pidato, misalnya sedih, gembira, duka, semangat, dan sebagainya.
4. Gunakan irama penyampaian yang variatif agar tidak monoton dan menjenuhkan.
5. Upayakan agar sesuatu yang kamu sampaikan dapat diterima dengan jelas oleh hadirin. Upaya ini dapat dilakukan dengan volume suara, artikulasi, dan intonasi yang tepat serta bahasa yang komunikatif.
6. Bersikaplah dengan sopan dan simpatik.

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

Materi K.D. 9. 2

Contoh Pidato
        Inovasi Kewirausahaan: Memahami Daur Hidup Industri
Oleh: Andreas Harefa
         Selamat pagi!
         Selamat berjumpa kembali dengan program kewirausahaan dalam perindustrian.
          Hadirin yang berbahagia, kali ini kita akan membahas tentang Inovasi Kewirausahaan: Memahami Daur Hidup Industri . Sebelum berbicara panjang lebar dengan topik kita, saya ingin menyampaikan sebuah ungkapan sebagai berikut Peluang usaha selalu terbuka di mana-mana. Namun, untuk memilih peluang yang tepat diperlukan wawasan dan pengetahuan yang memadai.
          Hadirin yang berbahagia, jika kita hendak memilih bidang usaha yang akan kita tekuni, kita perlu mengenal terlebih dahulu terhadap minat, potensi, bakat, dan talenta (kecakapan) pribadi kita masing-masing. Untuk dapat mengenali peluang bisnis yang sesuai dengan semua itu, diperlukan wawasan dan pengetahuan mengenai daur hidup industri yang ada pada saat itu. Wawasan dan pengetahuan semacam inilah yang kemudian dapat dianggap sebagai modal intelektual atau intangible asset.
         Masing-masing industri pasti memiliki masa keemasan atau kejayaan. Industri piringan hitam dan mesin ketik, misalnya pernah jaya beberapa puluh tahun silam. Namun, saat ini mencari peluang usaha di bidang industri semacam itu tidak lagi dinikmati banyak orang, Industri semacam itu  telah dianggap tua atau usang. Sementara kegiatan usaha di bidang rekayasa genetika, bioteknologi, dan teknologi nuklir merupakan industri yang masih baru lahir atau mungkin masih dalam tahap embrio, sehingga akan terus bertumbuh dan berkembang di masa mendatang.
         Hadirin yang berbahagia, jika ada masa tua dan masa embrio atau kelahiran, tentulah ada masa remaja atau masa pertumbuhan dan masa dewasa atau masa keemasan untuk setiap industri. Industri yang berada pada tahap pertumbuhan (remaja) adalah telekomunikasi, komputer, dan bisnis eceran (retail business). Sementara yang termasuk kategori industri dewasa adalah otomotif, agrobisnis, dan industri kaset. Industri yang masih remaja memang memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek. Akan tetapi, harus pula diingat bahwa tidak semua wirausaha yang terlibat dalam perdagangan elektronik dapat meraih keberhasilan yang gemilang. Dalam usaha sangat mungkin ada kegagalan, dan kegagalan bukanlah suatu yang hina. Namun, kegagalan dalam industri yang masih remaja justru menjadi modal penting untuk kembali berusaha. Apalagi usaha di bidang perdagangan elektronik umumnya tidak harus bermodal besar, sehingga jika gagal, resiko finansialnya (keuangannya) tidak mematikan. Demikian gambaran singkat mengenai daur hidup industri dan peluang-peluang yang masih tersedia untuk masa kini dan masa depan.
           Hadirin yang berbahagia, dengan wawasan dan pengetahuan tersebut, Anda dapat mencermati pilihan-pilihan yang sesuai dengan minat,potensi, bakat, dan talenta (kecakapan) yang Anda miliki. Di samping itu, Anda juga dapat meminimalisasi resiko-resiko kegagalan dalam bidang usaha yang paling menarik bagi Anda dan mitra bisnis Anda. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya dan terima kasih
(Sumber: www.pembelajar.com.2004, dengan pengubahan
Hal-hal penting dari pidato yang baru didengar adalah
a)       Jika hendak memilih bidang usaha yang akan ditekuni diperlukan hal-hal berikut : pengenalan terlebih dahulu terhadap minat, potensi, bakat, dan talenta (kecakapan) pribdi kita masing-masing dan  wawasan serta pengetahuan mengenai daur industri yang ada pada saat ini
b)       Masing-masing industri pasti punya masa keemasan dan kejayaan
c)       Daur industri adalah industri embrio, remaja, dewasa
d)       Kegagalan dalam industri yang masih remaja menjadi modal penting untuk kembali berusaha


Simpulan isi pidato
Sebelum terjun ke dunia bisnis, sebaiknya kita perlu mengenal minat, potensi, bakat, dan talenta (kecapan) pribadi diri kita masing-masing. Selain itu, perlu juga wawsan dan pengetahuan mengenai daur hidup industri yang akan kita geluti pada saat itu (embrio, baru lahir, remaja, dan dewasa, atau tua). Dengan pemahaman semacam ini, diharapkan resiko-resiko kegagalan bisnis yang ada dapat diprediksi dan diminimalisasi. Sekecil apa pun namanya bisnis, tetap memiliki resiko kegagalan.
       
        Komentar isi pidato berdasarkan simpulan di atas
        Isi pidato tersebut sangat bagus. Pidato tersebut menginformasikan kepada para pendengar bahwa sebelum berbisnis hendaknya kita mengetahui tentang bisnis itu sendiri. Daur ulang industri, dan dapat menangkap peluang-peluang bisnis itu. Informasi yang disajikan sangat tepat bagi kita yang ingin memulai berbisnis. Bahasanya cukup menyakinkan dan mudah untuk dipahami