Senin, 03 Januari 2011

Mater K.D. 12. 1 BAHASA INDONESIA KELAS 9

MENULIS KARYA TULIS SEDERHANA

Karya tulis merupakah bentuk karangan yang mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan penulisnya dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karya tulis yang digolongkan sebagai karya ilmiah merupakan karangan yang didasarkan pada kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dalam hal ini dapat berupa penelitian lapangan, percobaan laboratorium, atau telaah buku. Sebuah tulisan disebut karya tulis ilmiah apabila mengandung usnur-unsur berikut.
1. Didasarkan pada fakta dan data.
2. Disajikan secara objektif atau apa adanya.
3. Menggunakan bahasa yang lugas dan jelas.
Kemampuan membuat karya tulis ilmiah sangat kalian perlukan dalam proses pembelajaran. Selain itu, karya tulis ilmiah yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi diri kalian sendiri dan masyarakat umumnya. Sumber informasi yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah, baik berupa teori, pendapat, atau kutipan lain, harus diungkapkan dengan jelas dan dicantumkan sumber pengambilan tersebut. Sumber tulisan dapat ditulis secara langsung setelah kutipan atau diletakkan di dalam bagian daftar pustaka
Sistematika penulisan ilmiah.
1. Pendahuluan.
2. Permasalahan.
3. Pembahasan.
4. Penutup: kesimpulan dan saran.
5. Daftar pustaka.
Langkah-langkah menulis karya tulis ilmiah.
1. Menentukan topik yang akan dibahas.
2. Menentukan tujuan pembahasan.
3. Mengumpulkan bahan.
4. Membuat kerangka tulisan.
5. Menyusun kerangka tulisan menjadi karya tulis ilmiah yang utuh dan lengkap.
Contoh karya tulis di atas menggunakan format ilmiah, yaitu dengan menggunakan bahasa baku dan sistematika ilmiah. Berdasarkan daftar pustaka, dapat kalian lihat bahwa karya tulis tersebut menggunakan dua sumber, yaitu dari media massa dan internet. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam membuat karya tulis adalah berikut.
1. Tentukan objek yang akan dikaji.
2. Tentukan permasalahan yang akan dibahas dari objek kajian.
3. Kumpulkan sumber-sumber bacaan pendukung baik berupa informasi maupun teori.
4. Analisislah objek kajian dengan mengulas permasalahan yang dikemukakan.
5. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil analisis.
6. Tulislah sumber bacaan dan lainnya dalam daftar pustaka.
Dalam penulisan karya ilmiah atau karya tulis, diperlukan sumber kepustakaan atau daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan sumber rujukan atau sumber bacaan sebagai sarana penunjang dalam proses penulisan karangan. Kumpulan sumber bacaan tersebut disusun secara sistematis berdasarkan abjad pengarang dan judul atau secara berurutan. Unsur-unsur informasi kepustakaan yang diutamakan dalam daftar pustaka adalah berikut.

1. Nama pengarang
Penulisan nama pengarang yang terdiri atas dua unsur atau lebih harus ditulis dengan mendahulukan nama yang terakhir (nama keluarga) disertai tanda koma.
2. Tahun terbit
Keterangan tahun terbit dalam daftar pustaka dituliskan di belakang nama pengarang atau di belakang keterangan tempat dan nama penerbit.
3. Judul dan subjudul
Judul dan subjudul diawali dengan huruf kapital, kecuali kata tugas, kata depan, dan kata hubung. Judul Karangan yang diterbitkan ditulis dengan huruf miring. Judul karangan yang tidak diterbitkan ditulis dengan diapit tanda petik. Antara judul dan subjudul diberi tanda titik dua. Keseluruhan unsur diakhiri tanda titik.
4. Tempat dan nama penerbit
Keterangan tempat terbit dan nama penerbit dituliskan langsung di belakang judul. Di antara tempat dan nama penerbit dipisahkan tanda titik dua. Penulisan tempat dan nama penerbit diakhiri tanda titik.
Contoh:
Wijaya, Putu. 1988. Gress. Jakarta: Balai Pustaka.

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

K.D. 12.3 Membaca Cepat

Ada tiga hal yang dapat menentukan kecepatan baca seseorang, yaitu gerak mata, penguasaan kosakata, dan konsentrasi.
1. Gerak Mata
Gerak mata yaitu gerakan mata pada saat mengikuti baris-baris tulisan untuk mengerti isi seluruh kalimat. Selain itu, mata sebaiknya harus beristirahat 20 menit setiap satu jam membaca.
2. Penguasaan Kosakata
Seseorang akan dapat membaca sebuah wacana dengan cepat dan mempunyai daya pemahaman yang tinggi apabila kata-kata yang ada dalam wacana tersebut dikuasai dengan baik.
3. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan faktor yang cukup menentukan keberhasilan membaca cepat. Tanpa konsentrasi, tidak mungkin dapat menguasai isi atau materi bacaan yang dibaca.
Dalam membaca cepat, kecepatan dan ketepatan pemahaman isi bacaan merupakan tujuan utamanya. Ada pun latihan membaca cepat dapat dilakukan dengan urutan berikut ini.
1. Menentukan waktu yang dipergunakan untuk membaca, misalnya satu menit, tiga menit, atau lima menit.
2. Menghitung jumlah kata yang telah dibaca dalam waktu yang telah ditentukan.
3. Mencari kecepatan membaca rata-rata per menit.
4. Berlatih setiap saat secara intensif dan terus-menerus agar keterampilan membaca cepat dapat dimiliki.
Ada pun untuk mengetahui kecepatan baca kalian, dapat menggunakan rumus:
 X = y  x 60 detik
       z

Keterangan: x = kecepatan baca
y = jumlah kata dalam teks yang telah berhasil dibaca
z = lama membaca dalam detik
Sementara itu, untuk mengetahui kemampuan pemahaman isi teks yang kalian miliki dapat menggunakan rumus:
Kemampuan pemahaman isi teks = _jumlah jawaban betul___ x 100 %
                                                        Jumlah soal

Kemudian untuk mengetahui kemampuan baca kalian, dapat menggunakan rumus:
Kemampuan baca = kecepatan baca × kemampuan pemahaman isi teks
Contoh soal:
Seorang siswa dapat membaca sebuah teks yang berjumlah 200 kata. Ia berhasil membaca dalam waktu 2 menit (120 detik). Lalu ia dapat menjawab soal sebanyak delapan dari sepuluh soal yang ditentukan secara benar. Berapa kemampuan baca siswa tersebut?
Jawab:
Kecepatan baca (x) = × _y    x 60 detik
                                       z
                          
                                = 200   x 60 detik
                                   120
           



Pemahaman isi teks =    8    x 100%
                                       10
                                 =    80%

Kemampuan baca = 100  x 80 %
                               = 80 kpm (kata per menit)
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pemahaman kalian terhadap isi bacaan yang telah kalian baca secara cepat tersebut, dapat digunakan cara berikut ini.
1. Membaca bacaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Setelah selesai membaca, bacaan ditutup kemudian mengerjakan soal-soal yang diajukan berkenaan dengan isi bacaan.
3. Mencocokkan jawaban dengan isi bacaan.
4. Menghitung jumlah pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar.
5. Menghitung KEM (Kecepatan Efektif Membaca):

Keterangan:
Kecepatan Efektif Membaca = Kt   x  SB    = ..... kpm
                                                 Nm      SI

Kt = jumlah kata yang dibaca
Nm = waktu membaca (dalam menit)
SB = skor dari tes membaca (berdasarkan jawaban betul)
SI = skor ideal
kpm = kata per menit

Materi Pembelajaran Kelas 9 Bahasa Indonesia SMP N I Brangsong

K.D. 11.2 Mengubah sajian grafik, tabel,  atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca intensif

Contoh grafik
Grafik
Jumlah Penduduk Kabupaten Bekasi
Berdasarkan Jumlah Pendudukdan Jenis Kelamin Tahun 2007

Sumber: BPS Kab. Bekasi
        Contoh pertanyaan tentang informasi yang disajikan dalam grafik di atas
        a. Usia berapakah penduduk terbanyak di Kabupaten Bekasi pada tahun 2007?
      b. Berapakah jumlah penduduk laki- laki di Kabupalen Bekasi yang masih menganggur sampai   dengan tahun 2007?

Contoh sajian uraian dari grafik Kependudukan dan Ketenagakerjaan di Kabupaten Bekasi sampai dengan 2007
Hingga tahun 2007 jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi adalah 1.727.066. Dari jumlah tersebut yang termasuk usia kerja adalah 1.245.882 jiwa dengan rincian 641.681 orang laki-laki dan 604.201 perempuan. Adapun penduduk yang sudah mulai bekerja atau terangkat berjumlah 583.655 orang, sedangkan yang sudah bekerja berjumlah 524.869. Jadi, sisa usia kerja hingga tahun 2002 yang berstatus pencari kerja/penganggur berjumlah 58.786. Para penganggur tersebut dilihat dari jenis kelamin ternyata jumlah penganggur perempuan lebih banyak daripada laki-laki.