Sabtu, 13 November 2010

keluh kesah

Indonesia, sampai saat ini kesadaran membaca anak negerimu sangat rendah. Dengan kondisi seperti ini, anak negeri tidak dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada. Anak negeri akan selalu ketinggalan dengan anak negeri negara lain.Anak negeri ini terlalu mudah untuk dibohongi karena tidak pernah membaca apa yang sedang terjadi di dunia ini.
Kegemaran membaca harus dimulai pada waktu anak negeri masih kecil. Tidak ada yang tiba-tiba tahu dengan sendirinya. Latihlah membaca sejak anak negeri mengenal huruf dan tulisan, jangan mudah menyerah."Anak negeri harus sedini mungkin dikenalkan dengan membaca tulisan (teks)., karena nantinya anak negeri akan berhadapan dengan buku.Kebiasaan membaca teks akan menumbuhkan pula budaya membaca yang sehat pada si anak negeri. Dia akan terbiasa mencerna dan menganalisis teks."
Orang tua tua berperan penting dalam meningkatkan budaya membaca si anak negeri. Oranbg tua harus memberi teladan pada si anak agar dia gemar untuk membaca. Teladan sangatlah diperlukan, tanpa teladan orang tua dalam meningkatkan budaya membaca si anak tidak akan tumbuh kegemaran membacanya.Yang patut kita cermati sekarang ternyata banyak juga orang tua yang tidak mau meluangkan waktunya untuk membaca, untuk memberikan teladan bagi si anak negeri ini.
Setelah si anak negeri tumbuh, sekolah merupakan tempat yang cocok untuk meningkatkan budaya membaca si anak negeri. Guru, sebagai orang tua di sekolah juga harus memberikan contoh untuk gemar membaca. Guru harus memberi tugas si anak negeri untuk gemar membaca. Berilah tugas si anak negeri untuk mau mengujungi perpustakaan dan membaca buku yang ada di perpustakaan. Tanyalah pada si anak negeri buku yang sudah dibaca dan isi buku tersebut tentang apa.
Kondisi nyata yang ada di lapangan sungguh sangat memprihatinkan, ternyata gurunya pun banyak yang tidak gemar membaca.Oh, Indonesia ironis keadaan yang seperti ini. Kapan kita bisa mengejar ketinggalan kita dengan negara lain, jika membaca pun kita tidak mau. Sungguh, si anak negeri tidak akan bisa maju. Anak negeri akan selalu berada pada tingkatan yang paling bawah.
Contoh tidak ada kemauan tidak ada, apalagi kemampuan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar